Proposal
Teknis dan tanggapan terhadap TOR merupakan langkah awal bagi seorang konsultan
dalam memulai kerja dalam sebuah proyek. Pada tahap awal, konsultan akan
membuat proposal teknis dan tanggapan terhadap TOR dari TOR atau kerangka acuan
kerja (KAK) yang diberikan oleh owner. Kualitas dari proposal teknis dan
tanggapan terhadap TOR menjadi tolak ukur awal bagi pemilik (owner) untuk
menentukan apakah konsultan tersebut dapat dipercaya dan layak menjalankan
proyek tersebut atau tidak. Sehingga tahapan ini sangatlah penting bagi seorang
atau perusahaan konsultan.
Proposal
teknis dan tanggapan terhadap TOR berisikan pemahaman konsultan dalam mengenal
pekerjaan dalam proyek tersebut dan juga berisikan saran, metodelogi, program
dan sistem kerja yang akan menjadi usulan dari konsultan dalam menyelesaikan
suatu proyek dengan tujuan dan dalam kurun waktu tertentu. Dari proposal teknis
ini, pemilik (owner) akan menilai seberapa jauh konsultan mengenal bidang
proyek tersebut dan saran serta program kerja yang diusulkan oleh konsultan feasible atau tidak untuk dijalankan
berdasarkan waktu pelaksanaan serta dana konstruksi dilihat dari sistem kerja
yang dibawa dan komponen yang terkandung didalamnya termasuk sumber daya alam
dan sumber daya manusia yang digunakan.
Adapun
bab yang terdapat dalam penyusunan proposal teknis dan tanggapan terhadap TOR
adalah sebagai berikut :
1.
BAB I Pemahaman terhadap TOR (KAK)
Pada bab ini konsulkan
akan menjabarkan apa yang telah mereka mengerti atau paham dari TOR yang telah
diberikan oleh owner. Subbabnya terdiri dari latar belakang, maksud dan tujuan,
lingkup pekerjaan dan perencanaan, keluaran hasil dan sistem pelaporan serta
kegiatan perencanaan. Pada tahap ini konsultan memahami apa yang diinginkan dan
diharapkan oleh owner mulai dari jenis proyek, tujuan adanya proyek, ruang
lingkup pekerjaan proyek yang dihasilkan dan juga tahapan penyusunan detail
engineering design (DED) sampai menghasilkan detail pekerjaan.
2.
BAB II Tanggapan dan Saran terhadap TOR
Setelah konsultan
memahami TOR yang telah diberikan oleh owner, tahap selanjutnya konsultan
memberikan tanggapan dan sarannya dari TOR yang ada. Dimulai dari latar
belakang, telah sesuai atau belum dengan tujuan dibuatnya proyek tersebut dan
sasaran dari hasil proyek. Lalu lingkup pekerjaan proyek dengan batas waktu
yang diberikan oleh owner disanggupi sepenuhnya atau tidak oleh konsultan. Bila
tidak, lingkup pekerjaan apa saja yang dimungkinkan untuk dikerjakan tentunya
disertai dengan alasan yang jelas. Kemudian data apa saja yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan penyusunan DED ynag belum tercantum dalam TOR.
Selain itu terdapat
juga saran yang dapat diberikan oleh konsultan mengenai segala hal yang dinilai
perlu dilaksanakan, ditambahkan atau dikurangkan untuk menunjang pelaksanaan dan tujuan proyek
yang dihasilkan.
3.
BAB III
Metodologi
Tahap ini adalah tahap
dimana konsultan mulai merancang kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam
penyusunan DED proyek. Hal ini terkait dengan pengumpulan data dan studi
pustaka yang menunjang proses perancangan. Pada awalnya dilakukan analisa data
yang diperlukan baik itu data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil
observasi dan pengujian langsung di lapangan maupun data sekunder yaitu data
yang diperoleh dari informasi pihak terkait dalam hal ini owner. Setelah
dianalisa data apa saja yang diperlukan dilakukan pengumpulan data dapat
diperoleh dari literatur maupun observasi.
Selain menganalisa
kebutuhan, pada tahap ini juga dilakukan perencanaan penyusunan RAB, syarat
teknis dan administrasi dan rencana kerja.
4.
BAB IV Program Kerja
Pada tahap ini,
konsultan menyusun program kerja yang nantinya akan dijadikan acuan dalam
proses penyusunan DED disesuaikan dengan batas waktu yang diberikan oleh owner.
Program kerja ini harus disusun dengan baik sehingga penyusunan DED dapat
dilakukan secara efektif dan efisien dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Tahapannya dimulai dari tahap persiapan, tahap survey lapangan jika diperlukan
lalu tahap analisis.
5.
BAB V Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Dari program kerja yang
telah dibuat dan dianalisi, dilakukan penjadwalan pelaksanaannya dengan
menggunakan tabel kegiatan dimulai dari minggu pertama hingga minggu terakhir
sesuai dengan waktu yang diberikan. Sehingga rencana kerja konsultan dapat
tergambar jelas dengan penjadwalan ini.
6.
BAB VI Komposisi Tim dan Penugasan
Personil
Pada tahap ini
dilakukan analisa kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk
melaksanakan proyek hingga tujuan proyek tercapai. Sumber daya manusia terdiri
dari ketua tim dibantu oleh tim ahli yang dibutuhkan oleh proyek. Penentuan SDM
ini harus dilakukan secara cermat, SDM yang ada harus yang benar-benar
dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sehingga proyek dapat berjalan secara
efektif dan efisien.
7.
BAB VII Jadwal Penugasan Personil
Dari penyusunan komposisi tim yang
telah dilakukan, dibuat penjadwalan
sesuai dengan kapan SDM tersebut dibutuhkan sesuai dengan keahliannya ditugaskan
di kurun waktu berapa sampai berapa sepanjang pelaksanaan proyek
tolong beri contoh nya donk. untuk tanggapan dan sarang terhadap KAK konsultansi perencanaan
BalasHapusraraaa thanks banget penjelasannya.. lagi buntu ngerjain proyek eh ketemu pencerahannya disiniii... aaaaaa... barokallaahh.... mwah!
BalasHapusterima kasih banyak. Ini cukup membantu saya. GBU
BalasHapusthanks
BalasHapuspenjelasannya bagus, pencerahan banget